Selamat datang di portal kami

SIGA - Sistem Informasi Gender & Anak Kota Salatiga

SIGA merupakan sistem informasi berbasis web yang menyediakan data pilah gender dan anak di Kota Salatiga yang dikelola oleh DP3APPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kota Salatiga.

Data SIGA Kota Salatiga terbagi menjadi bidang data yang meliputi:

  • Data Dasar / Umum
  • Bidang Kesehatan
  • Bidang Pendidikan
  • Bidang Ekonomi
  • Bidang Hukum Sosial Budaya
  • Bidang Politik
  • Bidang Perlindungan
  • Bidang SDM
  • Bidang Kekerasan

Sistem Informasi
Data Dasar / Umum

DATA DASAR / UMUM

Mencakup data kependudukan yang dipilah menurut gender dan usia.

Bidang Kesehatan

BIDANG KESEHATAN

Mencakup data derajat kesehatan, jumlah ODHA, akseptor KB, dan lainnya.

Bidang Pendidikan

BIDANG PENDIDIKAN

Mencakup APS, APK, APM, APtS, jumlah guru, dan lainnya.

Bidang Ekonomi

BIDANG EKONOMI

Mencakup banyaknya lowongan pekerjaan, pencari kerja, dan lainnya.

Bidang Sosial

BIDANG SOSIAL

Mencakup banyaknya penghuni panti, penyandang disabilitas, dan lainnya.

Bidang Politik

BIDANG POLITIK

Mencakup komposisi anggota DPRD, dan lainnya.

Bidang Perlindungan

BIDANG PERLINDUNGAN

Mencakup kejadian kebakaran, korban dan tafsiran kerugian.

Bidang SDM

BIDANG SDM

Mencakup jumlah Kader KB, atlit, ASN, dan lainnya.

Bidang Kekerasan

BIDANG KEKERASAN

Mencakup jumlah kasus kekerasan, dan lainnya.

Manfaat statistik data SIGA

Data gender dan anak merupakan bahan evaluasi untuk mengetahui dampak dari kebijakan dan program pembangunan baik untuk laki-laki maupun perempuan, termasuk anak.
Berdasarkan hasil kajian terkait data gender dan anak, ada 5 (lima) isu yang harus menjadi perhatian pemerintah ke depan, yaitu Indeks Pembangunan Gender terkait tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan, peran orangtua dalam keluarga untuk memastikan pengasuhan anak berjalan dengan baik, bagaimana keluarga memiliki elastisitas yang kuat dalam menerapkan isu gender dan anak, isu anak yang terpaksa bekerja, serta isu perkawinan anak.

ISU GENDER